Maandag 08 April 2013

Keuntungan dan Kerugian Sistem Pakar

2.1              Keuntungan dan kerugian sistem pakar
Dalam suatu sistem pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa keuntungan dan kerugian dari sistem pakar.
2.1.1        Keuntungan
Ada banyak manfaat atau keuntungan yang dapat diperolah dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain :
1.      Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
2.      Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.
3.      Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
4.      Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
5.      Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
6.      Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Berikut ini merupakan perbandingan antara kemampuan pakar manusia dan pakar komputer yang menjadi pertimbangan pengembangan sistem pakar.


Pakar Manusia
Pakar Komputer
Terbatas waktu karena manusia membutuhkan istirahat.
Tidak terbatas karena dapat digunakan kapanpun juga.
Tempat akses bersifat lokal pada suatu tempat saja di mana pakar berada.
Dapat digunakan di berbagai tempat.
Pengetahuan bersifat variabel dan dapat berubah-ubah tergantung situasi.
Pengetahuan besifat konsisten.
Kecepatan untuk menemukan solusi sifatnya bervariasi.
Kecepatan untuk memberikan solusi konsisten dan lebih cepat daripada manusia.
Biaya yang harus dibayar untuk konsultasi biasanya sangat mahal.
Biaya yang dikeluarkan lebih murah.

2.1.2        Kerugian
Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan sistem pakar, yaitu :
1.      Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem.
2.      Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional. Hal ini dapat dilihat dari tabel perbandingan berikut ini :
Perangkat Lunak Konvensional
Perangkat Lunak Sistem Pakar
Fokus pada solusi
Fokus pada permasalahan
Pengembangan dapat dilakukan secara individu.
Pengembangan dilakukan oleh tim kerja.
Pengembangan secara konvensional
Pengembangan secara iteratif.

            Tahapan Pengembangan sistem pakar
Terdapat enam fase atau tahap dalam pengembangan sistem pakar. Penjelasan berikut merupakan penjelasan secara garis besar tentang fase-fase pengembangan tersebut :

1.      Identifikasi
Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang akan diidentifikasikan harus dicari solusi, fasilitas yang akan dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembangan tersebut. Apabila proses identifikasi masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai hasil yang optimal.
2.      Konseptualisasi
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dam ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Konseptualisasi  juga menganalisis data-data penting yang harus didalami bersamadengan pakar di bidang permasalahan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh konfirmasi hasil wawancara dan observasi sehingga hasilnya dapat memberikan jawaban pasti bahwa sasaran permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai.
3.      Formalisasi
Apabila tahap konseptualisasi telah selesai dilakukan, maka di tahap formalisasi konsep-konsep tersebut diimplementasikan secara formal, misalnya memberikan kategori sistem yang akan dibangun, mempetimbangkan beberapa faktor pengambilan keputusan seperti keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan yang mungkin terjadi, dokumentasi kerja, dan sebagainya.

4.      Implementasi
Apabila pengetahuan suah diformalisasikan secara lengkap, maka tahap implementasi sudah dapat dimulai dengan membuat garis besar  masalah kemudian memecahkan masalah ke dalam modul-modul. Untuk memudahkan maka harus diidentifikasikan :
a.       Apa saja yang menjadi inputan
b.      Bagaimana prosesnya digambarkan dalam bagan alur dan basis aturannya
c.       Apa saja yang menjadi output atau hasil dan kesimpulannya
Sesudah itu semuanya diubah dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh komputer dengan menggunakan tahapan fase seperti gambaran fase pengembangan sistem pakar.
5.      Evaluasi
Sistem pakar yang selesai dibangun, perlu untuk dievaluasi untuk menguji dan menemukan kesalahannya. Hal ini merupakan hal yang umum dilakukan karena suatu sistem belum tentu sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan untuk penyempurnaannya. Dalam evaluasi akan ditemukan bagian-bagian yang harus dikoreksi untuk menyamakan permasalahan dan tujuan akhir pembuatan sistem.
6.      Pengembangan sistem
Pengembangan sistem diperlukan sehingga sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi sistem di mana di dalamnya tersimpan semua hal yang sangat penting yang dapat menjadi tolok ukur pengembangan sistem di masa yang akan datang termasuk di dalamnya adalah kamus pengetahuan masalah yang diselesaikan.

        Komponen-komponen sistem pakar
Komponen-komponen dalam sistem pakar terdiri dari beberapa bagian diantaranya : Basis Pengetahuan (Knowlwdge Base), Basis Data (Data Base), Mesin Inferensi (Inference Engine), Antar Muka (Interface).
            Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Pengetahuan representasi ini seperti fakta-fakta, aturan-aturan atau prosedur serta pengetahuan heuristik yang tersedia dalam sistem. Perancangan bentuk representasi pengetahuan mempengaruhi rancangan unference engine proses, updating pengetahuan, dan efisiensi sistem secara keseluruhan.

            Basis Data
Basis data adlah bagian yang mengandung semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang diambil pada saat ketika proses sedang berjalan. Pada hakekatnya sistem pakar banyak mengandung suatu basis data untuk menyimpan hasil penelitian dan data linnya yang dibutuhkan selama penelolaan.



            Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin inferensi mempunyai dua fungsi yaitu inferensi dan kendali. Inferensi adalah proses menalar, sedangkan kendali berfungsi mengendalikan eksekusi. Inferensi melibatkan proses watching (pencocokan dan unifaction (penggabungan). Proses tersebut berdasarkan pada suatu basis data yang berisi fakta-fakta, biasanya tersimpan dalam berkas khusus dan dapat juga diperoleh dari konsultasi dan dipakai dalam proses pengujian aturan-aturan yang diisyaratkan dari basis pengetahuan. Dua teknik inferensi  yaitu :
1.      Pelacakan ke belakang (backward chaining)
2.      Pelacakan ke depan ( forward chaining)
Pelacakan kedepan merupakan kebutuhan dan pelacakan kebelakang yaitu memulai penalarannya dari sekumpulan data menuju pada suatu kesimpulan.
OBSERVASI
                               KAIDAH A            FAKTA 1
OBSERVASI                                                                  KAIDAH D
                               KAIDAH B            FAKTA 2                                     TUJUAN
OBSERVASI                                                                   KAIDAH E
                               KAIDAH C            FAKTA 3
OBSERVASI                        
Gambar 2.1 Diagram pelacakan kebelakang (backward chaining)
  KAIDAH C      KESIMPULAN
                                                 FAKTA 1
                     KAIDAH A                                 KAIDAH D     KESIMPULAN
OBSERVASI                                    FAKTA 2
                     KAIDAH B                                 KAIDAH E     KESIMPULAN
OBSERVASI  F                                FAKTA 3
 KESIMPULAN
Gambar 2.2 Diagram pelacakan kedepan (forward chaining)
            Antar Muka Pemakai ( User Interface )
Antar mika pemakai ini adalah bagian dari penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai dan disini akan terjadi dialog antara program dan pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berbentuk “ ya atau tidak “ atau berbentuk menu pilihan.
Antar muka pemakai didalamnya termasuk :
1.      Kontrol tampilan
2.      Alat masukan (keyboard, mouse, dll)
3.      Kontrol dialog
4.      Fasilitas bantuan, penjelasan, saran
5.      Model interaksi
6.      Penjelasan pertanyaan

        Representasi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan dasar dari kemampuan sistem pakar, untuk merealisasikan kemampuan yang ada. Bagaimanapun harus dapat mempresentasikan pengetahuan tersebut kedalam suatu bentuk metode dan kemudian dimanfaatkan untuk mendukung proses penalaran pada sistem pakar.
Macam-macam pengetahuan
Berdasarkan sumbernya pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan formal (deef knowledge) dan pengetahuan non formal (shallow / surface knowledge). Sedangkan berdasarkan cara merepresentasikan pengetahuan dibedakan menjadi pengetahuan heuristik, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan deklaratif.
1.      Pengetahuan Formal
Pengetahuan formal adalah pengetahuan yang terdapat dalam jurnal, buku-buku buletin ilmiah dan sebagainya, dan sering dianggap sebagai pengetahuan yang bersifat umum.
2.      Pengetahuan Non Formal
Pengetahuan non formal adalah pengetahuan yang dipunyai oleh seseorang berdasarkan pada pengalamannya bidang tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama.
3.      Pengetahuan Heuristik
Pengetahuan Heuristik adalah pengetahuan yang berbentuk hirarko, biasanya pengetahuan ini berbentuk diagram pohon pengetahuan.
4.      Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan yang dapat merepresentasikan sebagai satu proses dan prosedural ini disimpan dalam bentuk kode. Dalam hakekatnya suatu algoritma pemrograman berbentuk prosedural karena mengandung informasi bagaimana menjalankan suatu pekerjaan tertentu.
5.      Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan yang dapat disimpan dalam bentuk berkas data, sehingga dalam penyimpanannya dapat terpisah. Pengetahuan deklaratif ini tersusun berdasarkan kaidah dan fakta. (Azis,1994)

        Metode Representasi Pengetahuan
Pada representasi pengetahuan dalam sistem pakar terdapat beberapa metode yaitu : Metode Kalkulus Predikat, Bingkai (Frame), Jaringan Semantik (Semantic Network), Metode Kaidah Produksi.
                        Metode Kalkulus
Kalkulus predikat merupakan cara sederhana untuk merepresentasikan pengetahuan secara deklaratif. Dalam kalkulus predikat, pernyataan deklaratif dibagi dua yaitu bagian predikat dan argumen.
                        Bingkai (frame)
Bingkai adalah blok atau potongan-potongan yang berisi pengetahuan mengenai objek-objek khusus, kejadian lokasi, situasi ataupun elemen lainnya dengan ukuran ynag relatif besar. Blok-blok ini menggambarkan objek tersebut secara lebih rinci.
                        Jaringan Semantik (Semantic Network)
Jaringan semantik merupakan cara presentasi pengetahuan yang paling tua dan paling mudah. Cara ini merupakan penggambaran grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarki dari objek-objek, objek tersebut sebagai simpul pada suatu grafik dan hubungan antara objek dinyatakan oleh garis penghubung berlabel.
                        Kaidah Produksi
Metode kaidah produksi ini biasanya dituliskan dalam bentuk jika – maka  (IF – THEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian yaitu bagian premise (jika) dan bagian konklusi (maka).

        Alat pembangunan sistem pakar
Alat untuk membangun suatu sistem pakar terdiri atas dua bagian yaitu bahasa pemrograman dan shell.
                        Bahasa Pemrograman
Secara umum semua bahasa pemrograman komputer pada dasarnya dapat digunakan untuk sebuah aplikasi program yang akan dibuat, namun hanya sekedar menggunakan tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam membuat program sistem pakar, maka akan terjadi kesalahan pada program yang akan dibuat. Dari masalah diatas maka perlu untuk dapat mengetahui cara kerja dari bahasa pemrograman.
Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. program ini merupakan bahasa pemrograman visual yang sangat cocok dan sesuai dengan keinginan pemakai saat ini yang pada umumnya menginginkan produk yang mudah  dipergunakan dan tampilan yang menarik. Perangkat lunak ini juga mampu berhubungan Dbase dan paradox serta aplikasi lain yang mendukung.
                        Shell
Shell adalah sebuah program sistem pakar yang basis pengetahuannya masih kosong. Ada lima jenis shell berdasarkan pada metode representasi pengetahuan yang dipakai yaitu :
1.      Simple Rule- Base Tools
Jenis shell ini menggunakan IF – THEN dalam merepresentasikan pengetahuan alat ini dapat dijalankan pada komputer pribadi (PC) dan dapat mengelola sampai 500 kaidah contoh alat ini adalah EXSYS, IN SIGH T2x, VP EXPERT, dan ESP ADVISOR.
2.      Inductive Tools
Jenis shell ini membangkitkan kaidah dari contoh-contoh dalam basis pengethuan alat ini terbagi dua jenis yaitu large inductive yang dijalankan pada frame dan small inductive yang dijalankan pada PC.
3.      Structured Rule Base Tools
Jenis shell ini menggunakan IF – THEN yang disusun dalam kaidah untuk merepresentasikan pengetahuan.
4.      Logic Base Tools
Shell ini menggunakan ketentuan hom dan resolusi tujuan ditentukan dengan kalkulus predikat, kebanyakan alat ini dibangun dengan prolog dalam merepresentasikan pengetahuan.
5.      Frame Base Tools
Shell ini sering dijabarkan sebagai object oriented secara umum menanamkan masing-masing teknik representasi pengetahuan, termasuk bingkai dalam satu paket.

5 opmerkings:

  1. Kang Wahid sistem paker memang sangat berguna untuk kehidupan. Semakin expert suatu sistem maka, peran manusia sebagai kepakaran sedikit demi sedikit akan terganti secara berlahan.

    AntwoordVee uit
  2. Hierdie opmerking is deur die outeur verwyder.

    AntwoordVee uit
  3. bisakah saya mendaptkan jurnal dari penulis? untik saya melakukan peniltian skripsi terimakasih sebelumnya

    AntwoordVee uit