2.1
Keuntungan dan kerugian sistem pakar
Dalam suatu sistem pasti memiliki
kelebihan dan kelemahan. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa keuntungan dan
kerugian dari sistem pakar.
2.1.1
Keuntungan
Ada banyak manfaat atau keuntungan
yang dapat diperolah dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain :
1. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan
keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah
efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.
3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang
kompleks.
4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus
yang kompleks dan berulang-ulang.
5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat
didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang
pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Berikut ini
merupakan perbandingan antara kemampuan pakar manusia dan pakar komputer yang
menjadi pertimbangan pengembangan sistem pakar.
Pakar Manusia
|
Pakar Komputer
|
Terbatas waktu karena manusia
membutuhkan istirahat.
|
Tidak terbatas karena dapat
digunakan kapanpun juga.
|
Tempat akses bersifat lokal pada
suatu tempat saja di mana pakar berada.
|
Dapat digunakan
di berbagai tempat.
|
Pengetahuan bersifat variabel dan
dapat berubah-ubah tergantung situasi.
|
Pengetahuan
besifat konsisten.
|
Kecepatan untuk menemukan solusi
sifatnya bervariasi.
|
Kecepatan untuk memberikan solusi
konsisten dan lebih cepat daripada manusia.
|
Biaya yang harus dibayar untuk
konsultasi biasanya sangat mahal.
|
Biaya yang
dikeluarkan lebih murah.
|
2.1.2
Kerugian
Selain banyak manfaat yang diperoleh,
ada juga kelemahan pengembangan sistem pakar, yaitu :
1. Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi
berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem.
2. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih
sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional. Hal ini dapat dilihat
dari tabel perbandingan berikut ini :
Perangkat Lunak Konvensional
|
Perangkat Lunak Sistem Pakar
|
Fokus pada solusi
|
Fokus pada permasalahan
|
Pengembangan dapat dilakukan secara individu.
|
Pengembangan dilakukan oleh tim kerja.
|
Pengembangan secara konvensional
|
Pengembangan secara iteratif.
|
Tahapan Pengembangan sistem pakar
Terdapat enam fase atau tahap dalam
pengembangan sistem pakar. Penjelasan berikut merupakan penjelasan secara garis
besar tentang fase-fase pengembangan tersebut :
1. Identifikasi
Tahap ini merupakan tahap penentuan
hal-hal penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis. Tahap ini
merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan
diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang akan diidentifikasikan
harus dicari solusi, fasilitas yang akan dikembangkan, penentuan jenis bahasa
pemrograman dan tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembangan tersebut.
Apabila proses identifikasi masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai
hasil yang optimal.
2. Konseptualisasi
Hasil identifikasi masalah
dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan
dan konsep-konsep penting dam ideal yang akan diterapkan dalam sistem.
Konseptualisasi juga menganalisis
data-data penting yang harus didalami bersamadengan pakar di bidang
permasalahan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh konfirmasi hasil
wawancara dan observasi sehingga hasilnya dapat memberikan jawaban pasti bahwa
sasaran permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai.
3. Formalisasi
Apabila tahap konseptualisasi telah
selesai dilakukan, maka di tahap formalisasi konsep-konsep tersebut
diimplementasikan secara formal, misalnya memberikan kategori sistem yang akan
dibangun, mempetimbangkan beberapa faktor pengambilan keputusan seperti
keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan yang mungkin terjadi,
dokumentasi kerja, dan sebagainya.
4. Implementasi
Apabila pengetahuan suah diformalisasikan
secara lengkap, maka tahap implementasi sudah dapat dimulai dengan membuat
garis besar masalah kemudian memecahkan
masalah ke dalam modul-modul. Untuk memudahkan maka harus diidentifikasikan :
a. Apa saja yang menjadi inputan
b. Bagaimana prosesnya digambarkan dalam bagan alur
dan basis aturannya
c. Apa saja yang menjadi output atau hasil dan
kesimpulannya
Sesudah itu semuanya diubah dalam
bahasa yang mudah dimengerti oleh komputer dengan menggunakan tahapan fase
seperti gambaran fase pengembangan sistem pakar.
5. Evaluasi
Sistem pakar yang selesai dibangun,
perlu untuk dievaluasi untuk menguji dan menemukan kesalahannya. Hal ini
merupakan hal yang umum dilakukan karena suatu sistem belum tentu sempurna
setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan untuk
penyempurnaannya. Dalam evaluasi akan ditemukan bagian-bagian yang harus
dikoreksi untuk menyamakan permasalahan dan tujuan akhir pembuatan sistem.
6. Pengembangan sistem
Pengembangan sistem diperlukan
sehingga sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak
sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi
sistem di mana di dalamnya tersimpan semua hal yang sangat penting yang dapat
menjadi tolok ukur pengembangan sistem di masa yang akan datang termasuk di
dalamnya adalah kamus pengetahuan masalah yang diselesaikan.
Komponen-komponen sistem pakar
Komponen-komponen
dalam sistem pakar terdiri dari beberapa bagian diantaranya : Basis Pengetahuan
(Knowlwdge Base), Basis Data (Data Base), Mesin Inferensi (Inference Engine),
Antar Muka (Interface).
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti
program sistem pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi
pengetahuan dari seorang pakar. Pengetahuan representasi ini seperti
fakta-fakta, aturan-aturan atau prosedur serta pengetahuan heuristik yang
tersedia dalam sistem. Perancangan bentuk representasi pengetahuan mempengaruhi
rancangan unference engine proses, updating pengetahuan, dan efisiensi sistem
secara keseluruhan.
Basis Data
Basis data adlah bagian yang
mengandung semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi
maupun fakta-fakta yang diambil pada saat ketika proses sedang berjalan. Pada
hakekatnya sistem pakar banyak mengandung suatu basis data untuk menyimpan
hasil penelitian dan data linnya yang dibutuhkan selama penelolaan.
Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah bagian yang
mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang
digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah dan
selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin inferensi
mempunyai dua fungsi yaitu inferensi dan kendali. Inferensi adalah proses
menalar, sedangkan kendali berfungsi mengendalikan eksekusi. Inferensi
melibatkan proses watching (pencocokan dan unifaction (penggabungan). Proses
tersebut berdasarkan pada suatu basis data yang berisi fakta-fakta, biasanya
tersimpan dalam berkas khusus dan dapat juga diperoleh dari konsultasi dan
dipakai dalam proses pengujian aturan-aturan yang diisyaratkan dari basis
pengetahuan. Dua teknik inferensi yaitu
:
1. Pelacakan ke belakang (backward chaining)
2. Pelacakan ke depan ( forward chaining)
Pelacakan kedepan merupakan kebutuhan
dan pelacakan kebelakang yaitu memulai penalarannya dari sekumpulan data menuju
pada suatu kesimpulan.
OBSERVASI
KAIDAH A FAKTA 1
OBSERVASI KAIDAH D
KAIDAH B FAKTA 2 TUJUAN
OBSERVASI KAIDAH E
KAIDAH C FAKTA 3
OBSERVASI
Gambar 2.1 Diagram pelacakan kebelakang (backward
chaining)
KAIDAH C
KESIMPULAN
FAKTA 1
KAIDAH A KAIDAH D KESIMPULAN
OBSERVASI FAKTA 2
KAIDAH B KAIDAH E KESIMPULAN
OBSERVASI F FAKTA 3
KESIMPULAN
Gambar 2.2 Diagram pelacakan kedepan (forward
chaining)
Antar Muka Pemakai ( User Interface )
Antar mika pemakai ini adalah bagian
dari penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai dan disini akan
terjadi dialog antara program dan pemakai. Program akan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berbentuk “ ya atau tidak “ atau berbentuk menu pilihan.
Antar muka pemakai didalamnya termasuk
:
1. Kontrol tampilan
2. Alat masukan (keyboard, mouse, dll)
3. Kontrol dialog
4. Fasilitas bantuan, penjelasan, saran
5. Model interaksi
6. Penjelasan pertanyaan
Representasi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan dasar dari
kemampuan sistem pakar, untuk merealisasikan kemampuan yang ada. Bagaimanapun
harus dapat mempresentasikan pengetahuan tersebut kedalam suatu bentuk metode
dan kemudian dimanfaatkan untuk mendukung proses penalaran pada sistem pakar.
Macam-macam
pengetahuan
Berdasarkan sumbernya pengetahuan
dapat dibedakan menjadi pengetahuan formal (deef knowledge) dan pengetahuan non
formal (shallow / surface knowledge). Sedangkan berdasarkan cara
merepresentasikan pengetahuan dibedakan menjadi pengetahuan heuristik,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan deklaratif.
1. Pengetahuan Formal
Pengetahuan formal adalah pengetahuan yang
terdapat dalam jurnal, buku-buku buletin ilmiah dan sebagainya, dan sering
dianggap sebagai pengetahuan yang bersifat umum.
2. Pengetahuan Non Formal
Pengetahuan non formal adalah pengetahuan yang
dipunyai oleh seseorang berdasarkan pada pengalamannya bidang tersebut dalam
jangka waktu yang relatif lama.
3. Pengetahuan Heuristik
Pengetahuan Heuristik adalah pengetahuan yang
berbentuk hirarko, biasanya pengetahuan ini berbentuk diagram pohon
pengetahuan.
4. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan yang
dapat merepresentasikan sebagai satu proses dan prosedural ini disimpan dalam
bentuk kode. Dalam hakekatnya suatu algoritma pemrograman berbentuk prosedural
karena mengandung informasi bagaimana menjalankan suatu pekerjaan tertentu.
5. Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan yang
dapat disimpan dalam bentuk berkas data, sehingga dalam penyimpanannya dapat
terpisah. Pengetahuan deklaratif ini tersusun berdasarkan kaidah dan fakta.
(Azis,1994)
Metode Representasi Pengetahuan
Pada representasi pengetahuan dalam
sistem pakar terdapat beberapa metode yaitu : Metode Kalkulus Predikat, Bingkai
(Frame), Jaringan Semantik (Semantic Network), Metode Kaidah Produksi.
Metode Kalkulus
Kalkulus predikat merupakan cara
sederhana untuk merepresentasikan pengetahuan secara deklaratif. Dalam kalkulus
predikat, pernyataan deklaratif dibagi dua yaitu bagian predikat dan argumen.
Bingkai (frame)
Bingkai adalah blok atau
potongan-potongan yang berisi pengetahuan mengenai objek-objek khusus, kejadian
lokasi, situasi ataupun elemen lainnya dengan ukuran ynag relatif besar.
Blok-blok ini menggambarkan objek tersebut secara lebih rinci.
Jaringan Semantik (Semantic Network)
Jaringan semantik merupakan cara
presentasi pengetahuan yang paling tua dan paling mudah. Cara ini merupakan
penggambaran grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarki dari
objek-objek, objek tersebut sebagai simpul pada suatu grafik dan hubungan
antara objek dinyatakan oleh garis penghubung berlabel.
Kaidah Produksi
Metode kaidah produksi ini biasanya
dituliskan dalam bentuk jika – maka (IF
– THEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian yaitu
bagian premise (jika) dan bagian konklusi (maka).
Alat pembangunan sistem pakar
Alat untuk membangun suatu sistem
pakar terdiri atas dua bagian yaitu bahasa pemrograman dan shell.
Bahasa Pemrograman
Secara umum semua bahasa pemrograman
komputer pada dasarnya dapat digunakan untuk sebuah aplikasi program yang akan
dibuat, namun hanya sekedar menggunakan tanpa mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam membuat program sistem pakar, maka akan terjadi kesalahan pada
program yang akan dibuat. Dari masalah diatas maka perlu untuk dapat mengetahui
cara kerja dari bahasa pemrograman.
Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.
program ini merupakan bahasa pemrograman visual yang sangat cocok dan sesuai
dengan keinginan pemakai saat ini yang pada umumnya menginginkan produk yang
mudah dipergunakan dan tampilan yang
menarik. Perangkat lunak ini juga mampu berhubungan Dbase dan paradox serta
aplikasi lain yang mendukung.
Shell
Shell adalah sebuah program sistem
pakar yang basis pengetahuannya masih kosong. Ada lima jenis shell berdasarkan
pada metode representasi pengetahuan yang dipakai yaitu :
1. Simple Rule- Base Tools
Jenis shell ini menggunakan IF – THEN dalam
merepresentasikan pengetahuan alat ini dapat dijalankan pada komputer pribadi
(PC) dan dapat mengelola sampai 500 kaidah contoh alat ini adalah EXSYS, IN
SIGH T2x, VP EXPERT, dan ESP ADVISOR.
2. Inductive Tools
Jenis shell ini membangkitkan kaidah dari
contoh-contoh dalam basis pengethuan alat ini terbagi dua jenis yaitu large
inductive yang dijalankan pada frame dan small inductive yang dijalankan pada
PC.
3. Structured Rule Base Tools
Jenis shell ini menggunakan IF – THEN yang disusun
dalam kaidah untuk merepresentasikan pengetahuan.
4. Logic Base Tools
Shell ini menggunakan ketentuan hom dan resolusi
tujuan ditentukan dengan kalkulus predikat, kebanyakan alat ini dibangun dengan
prolog dalam merepresentasikan pengetahuan.
5. Frame Base Tools
Shell ini sering dijabarkan sebagai object
oriented secara umum menanamkan masing-masing teknik representasi pengetahuan,
termasuk bingkai dalam satu paket.
Kang Wahid sistem paker memang sangat berguna untuk kehidupan. Semakin expert suatu sistem maka, peran manusia sebagai kepakaran sedikit demi sedikit akan terganti secara berlahan.
AntwoordVee uitwow
AntwoordVee uitHierdie opmerking is deur die outeur verwyder.
AntwoordVee uitGUBUK PULSA
AntwoordVee uitbisakah saya mendaptkan jurnal dari penulis? untik saya melakukan peniltian skripsi terimakasih sebelumnya
AntwoordVee uit